Mengapa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan para shahabat
radhiyallahu ‘anhum ajma’in memiliki preferensi terhadap belalang,
bahkan bangkainya pun dihalalkan? Mengapa menyambung rambut diharamkan,
bahkan pelakunya dilaknat? Mengapa pula menikah menjadi salah satu
Sunnah Rasulullah yang sedemikian penting? Mengapa syariat Islam
menghalalkan sebagian hal dan mengharamkan sebagaian yang lain? Berbagai
pertanyaan menggelitik tersebut coba dijawab dalam buku ini.
Tidaklah syariat ditetapkan oleh Asy-Syari’ (Pembuat Syariat),
kecuali pasti mengandung hikmah yang besar bagi kehidupan manusia dan
alam raya: memberikan dan mendatangkan manfaat sekaligus mencegah dan
menjauhkan mudarat. Sampai-sampai, para ulama merumuskan maqashidusy
syari’, tujuan ditetapkannya syariat. Setiap ketetapan syariat pasti
memenuhi prinsip pemeliharaan terhadap lima hal: agama, jiwa (diri),
akal, keturunan, dan harta. Sayangnya, kebanyakan manusia lalai dan
tidak menyadari hal ini.
Ketika kita bersungguh-sungguh menjalankan syariat-Nya dengan tepat
dan ikhlas, niscaya berbagai kemaslahatan akan dilimpahkan kepada kita
di samping beroleh ridha-Nya. Buku ini mencoba menyingkap berbagai
hikmah tersembunyi dalam berbagai syariat Islam, terutama sekali dalam
cakupan kesehatan. Ditulis dengan gaya tutur sederhana, renyah, dan
terkadang lucu, semakin membuat kita tergoda untuk membacanya hingga
tuntas di titik terakhir. Selamat menikmati.
Assalamu'alaikum.. Kami dari Muslim Store, menyediakan berbagai macam Buku buku Islami,.. yang sangat bermanfaat untuk kalangan anak-anak, remaja, dewasa, keluarga, dll. In shaa Allah kita akan terus update berbagai buku terbaru juga,.. mulai dari Al qur'an, Fiqih, Hadits, Novel islami, Buku saku, Tadjwid, Sirah nabawi,... dll. terimkasih, atas kunjungan anda,.. Assalamu'alaikum
Senin, 09 November 2015
Jumat, 06 November 2015
ku tinggalkan dia karena Dia
Jodoh memang rahasia Allah. Dan untuk mendapatkan jodoh terbaik, tidak harus melalui proses pacaran, kok. Lho, memangnya bisa?
Pacaran dapat diartikan sebagai jalinan hubungan cinta antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Pacaran sering kali dianggap sebagai persiapan atau pendekatan sebelum memasuki jenjang pernikahan. Padahal, di dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra’ : 32.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan.”
Jadi, tidak ada alasan untuk membenarkan pacaran. Apalagi dengan alasan “pendalaman sebelum pernikahan”. Pacaran akan mengarahkan pelakunya kepada dosa dan maksiat. Kalau sudah begitu, lambat laun kita akan menjadi kaum yang merugi.
Lalu bagaimana caranya agar kita dapat menjauhi zina?
Jadilah jomblo mulia.
Menjadi jomblo memang terlihat seperti menyedihkan. Tetapi jika tujuannya untuk melindungi diri sambil mencintai Allah, apakah masih terlihat menyedihkan?
Untuk itu, Islam memberi petunjuk untuk menjadi seorang jomblo mulia. Apa saja?
– Setiap muslim harus menjaga pandangan matanya dari melihat lawan jenis secara bebas
– Setiap muslim harus menjaga auratnya dengan cara berbusana syar’I, terutama bagi muslimah
– Jauhkan diri dari segala hal yang mendekatkan diri kepada zina
– Jauhkan diri dari berkata-kata yang dapat menimbulkan percik maksiat
– Hindarilah sentuhan kulit dengan lawan jenis, termasuk berjabat tangan
– Jauhkan diri dari ikhtilat atau berbaurnya laki-laki dan wanita dalam satu tempat.
Dengan menjalani petunjuk-petunjuk tersebut, insya Allah kita akan terhindar dari dosa dan pintu surga sudah menanti di sana. Jodoh adalah janji Allah yang sudah pasti. Jadi, datang dan serahkan semuanya pada Allah. Dengan ridho dan izin-Nya, jodoh terbaik pasti akan segera datang; entah dengan cara bagaimana, kapan, dan di mana pun.
Menjadi jomblo mulia? Mengapa tidak mungkin?
Pacaran dapat diartikan sebagai jalinan hubungan cinta antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Pacaran sering kali dianggap sebagai persiapan atau pendekatan sebelum memasuki jenjang pernikahan. Padahal, di dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra’ : 32.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan.”
Jadi, tidak ada alasan untuk membenarkan pacaran. Apalagi dengan alasan “pendalaman sebelum pernikahan”. Pacaran akan mengarahkan pelakunya kepada dosa dan maksiat. Kalau sudah begitu, lambat laun kita akan menjadi kaum yang merugi.
Lalu bagaimana caranya agar kita dapat menjauhi zina?
Jadilah jomblo mulia.
Menjadi jomblo memang terlihat seperti menyedihkan. Tetapi jika tujuannya untuk melindungi diri sambil mencintai Allah, apakah masih terlihat menyedihkan?
Untuk itu, Islam memberi petunjuk untuk menjadi seorang jomblo mulia. Apa saja?
– Setiap muslim harus menjaga pandangan matanya dari melihat lawan jenis secara bebas
– Setiap muslim harus menjaga auratnya dengan cara berbusana syar’I, terutama bagi muslimah
– Jauhkan diri dari segala hal yang mendekatkan diri kepada zina
– Jauhkan diri dari berkata-kata yang dapat menimbulkan percik maksiat
– Hindarilah sentuhan kulit dengan lawan jenis, termasuk berjabat tangan
– Jauhkan diri dari ikhtilat atau berbaurnya laki-laki dan wanita dalam satu tempat.
Dengan menjalani petunjuk-petunjuk tersebut, insya Allah kita akan terhindar dari dosa dan pintu surga sudah menanti di sana. Jodoh adalah janji Allah yang sudah pasti. Jadi, datang dan serahkan semuanya pada Allah. Dengan ridho dan izin-Nya, jodoh terbaik pasti akan segera datang; entah dengan cara bagaimana, kapan, dan di mana pun.
Menjadi jomblo mulia? Mengapa tidak mungkin?
UNTUK MUSLIMAH YANG PERNAH LELAH UNTUK BERDAKWAH
“Ketika banyak orang terkesima hiruk pikuk pengidolaan, di mana jejak-jejak Muslimah dakwah? Akankah ia menjadi idola?”
Umumnya dakwah sering diidentikkan sebagai aktivitas laki-laki. Padahal, pengembangan risalah dakwah Islam di kalangan Muslimah merupakan keniscayaan, bahkan kewajiban. Sebagai makhluk Allah, perempuan diciptakan tidak lain untuk beribadah kepada-Nya. Tugas-tugas syar’i yang diembankan kepada laki-laki dan perempuan adalah sama. Persamaan hak dan kewajiban di antara mereka tidak berbeda. Perbedaan itu terjadi hanyalah dalam sisi hal-hal yang sifatnya manusiawi (basyariyah insaniyah) saja—dan Islam mengakuinya.
Buku ini tidak hanya menjadi rujukan mengapa dakwah penting dilakukan Muslimah, namun juga bagaimana kesuksesan berdakwah bisa pula diraih para Muslimah. Penulis menjelaskan pentingnya keseimbangan diri bagi para Muslimah manakala kesuksesan berdakwah hendak dicapai, yakni menjaga keseimbangan fikriyah, ruhiyah, dan jasadiyah. Ketika keseimbangan potensi terjaga, produktivitas dakwah bisa teraih. Melalui formulasi 4T, penulis juga memberikan resep sederhana bagaimana kesuksesan berdakwah tergapai.
Kendala-kendala dakwah yang sering melingkupi kiprah dakwah Muslimah diuraikan dengan jelas dan lugas oleh kedua penulis. Keterlibatan langsung penulis dalam dunia dakwah memperkaya bahasan, yakni dengan menyajikan kisah-kisah nyata yang bisa menginspirasi siapa pun yang ingin bergabung dalam barisan dakwah. Kesuksesan Muslimah dalam berdakwah ternyata bukanlah angan-angan belaka, namun telah terbuktikan di masa lalu, sekarang dan masa akan datang.
Umumnya dakwah sering diidentikkan sebagai aktivitas laki-laki. Padahal, pengembangan risalah dakwah Islam di kalangan Muslimah merupakan keniscayaan, bahkan kewajiban. Sebagai makhluk Allah, perempuan diciptakan tidak lain untuk beribadah kepada-Nya. Tugas-tugas syar’i yang diembankan kepada laki-laki dan perempuan adalah sama. Persamaan hak dan kewajiban di antara mereka tidak berbeda. Perbedaan itu terjadi hanyalah dalam sisi hal-hal yang sifatnya manusiawi (basyariyah insaniyah) saja—dan Islam mengakuinya.
Buku ini tidak hanya menjadi rujukan mengapa dakwah penting dilakukan Muslimah, namun juga bagaimana kesuksesan berdakwah bisa pula diraih para Muslimah. Penulis menjelaskan pentingnya keseimbangan diri bagi para Muslimah manakala kesuksesan berdakwah hendak dicapai, yakni menjaga keseimbangan fikriyah, ruhiyah, dan jasadiyah. Ketika keseimbangan potensi terjaga, produktivitas dakwah bisa teraih. Melalui formulasi 4T, penulis juga memberikan resep sederhana bagaimana kesuksesan berdakwah tergapai.
Kendala-kendala dakwah yang sering melingkupi kiprah dakwah Muslimah diuraikan dengan jelas dan lugas oleh kedua penulis. Keterlibatan langsung penulis dalam dunia dakwah memperkaya bahasan, yakni dengan menyajikan kisah-kisah nyata yang bisa menginspirasi siapa pun yang ingin bergabung dalam barisan dakwah. Kesuksesan Muslimah dalam berdakwah ternyata bukanlah angan-angan belaka, namun telah terbuktikan di masa lalu, sekarang dan masa akan datang.
CIMAT CIMUT Catatan muslimah Cantik dan Imut
Kalau diibaratin, hidup kita tuh kayak musim summer and fall. Summer
saat semuanya indah, angin bertiup cepoi-cepoi, sahabat pada ngumpul,
rezeki berdatangan, jodoh berseliweran, dan kita bebas nunjuk mana yang
kita mau #ehh. Sedangkan fall adalah masa tatkala semuanya jatuh
berguguran. Hidup kita diuji oleh Allah. Mau bayar kuliah, ATM kosong
mlompong. Teman-teman malu berteman dengan kita. Mau nikah, calonnya
kabur. Ah, apes kalau kata orang mah. Tapi apa iya, Allah sekejam itu?
Apakah benar fall yang terjadi dalam hidup kita merupakan tanda bahwa
Allah nggak sayang sama kita? Are you sure?
Cimat Cimut?Catatan untuk Muslimah Cantik dan Imut?akan menjadi teman Sistah-sistah dalam menghadapi summer and fall kehidupan kita. Mulai dari betapa beruntungnya kita dilahirkan sebagai perempuan, bahagianya saat jatuh cinta, sampai ke hal yang nyeseg-nyeseg kaya #uhuk batal nikah dan (emm emang ada yang lebih nyeseg dari batal nikah?) Oke nggak lulus-lulus juga nyeseg sih.
Selain itu... buku ini juga berisi tips-tips ringan bermanfaat seperti tips mencari teman, tips menghadapi tamu bulanan, tips menangani pria womanizer, dll dsb. Pokoknya hal-hal yang insya Allah berguna bagi kehidupan para perempuan. Nggak percaya? Baca!
Cimat Cimut?Catatan untuk Muslimah Cantik dan Imut?akan menjadi teman Sistah-sistah dalam menghadapi summer and fall kehidupan kita. Mulai dari betapa beruntungnya kita dilahirkan sebagai perempuan, bahagianya saat jatuh cinta, sampai ke hal yang nyeseg-nyeseg kaya #uhuk batal nikah dan (emm emang ada yang lebih nyeseg dari batal nikah?) Oke nggak lulus-lulus juga nyeseg sih.
Selain itu... buku ini juga berisi tips-tips ringan bermanfaat seperti tips mencari teman, tips menghadapi tamu bulanan, tips menangani pria womanizer, dll dsb. Pokoknya hal-hal yang insya Allah berguna bagi kehidupan para perempuan. Nggak percaya? Baca!
Langganan:
Postingan (Atom)