“Ketika banyak orang terkesima hiruk pikuk pengidolaan, di mana jejak-jejak Muslimah dakwah? Akankah ia menjadi idola?”
Umumnya dakwah sering diidentikkan sebagai aktivitas laki-laki.
Padahal, pengembangan risalah dakwah Islam di kalangan Muslimah
merupakan keniscayaan, bahkan kewajiban. Sebagai makhluk Allah,
perempuan diciptakan tidak lain untuk beribadah kepada-Nya. Tugas-tugas
syar’i yang diembankan kepada laki-laki dan perempuan adalah sama.
Persamaan hak dan kewajiban di antara mereka tidak berbeda. Perbedaan
itu terjadi hanyalah dalam sisi hal-hal yang sifatnya manusiawi
(basyariyah insaniyah) saja—dan Islam mengakuinya.
Buku ini tidak hanya menjadi rujukan mengapa dakwah penting dilakukan
Muslimah, namun juga bagaimana kesuksesan berdakwah bisa pula diraih
para Muslimah. Penulis menjelaskan pentingnya keseimbangan diri bagi
para Muslimah manakala kesuksesan berdakwah hendak dicapai, yakni
menjaga keseimbangan fikriyah, ruhiyah, dan jasadiyah. Ketika
keseimbangan potensi terjaga, produktivitas dakwah bisa teraih. Melalui
formulasi 4T, penulis juga memberikan resep sederhana bagaimana
kesuksesan berdakwah tergapai.
Kendala-kendala dakwah yang sering melingkupi kiprah dakwah Muslimah
diuraikan dengan jelas dan lugas oleh kedua penulis. Keterlibatan
langsung penulis dalam dunia dakwah memperkaya bahasan, yakni dengan
menyajikan kisah-kisah nyata yang bisa menginspirasi siapa pun yang
ingin bergabung dalam barisan dakwah. Kesuksesan Muslimah dalam
berdakwah ternyata bukanlah angan-angan belaka, namun telah terbuktikan
di masa lalu, sekarang dan masa akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar