Senin, 09 November 2015

AYAT AYAT SEHAT

Mengapa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan para shahabat radhiyallahu ‘anhum ajma’in memiliki preferensi terhadap belalang, bahkan bangkainya pun dihalalkan? Mengapa menyambung rambut diharamkan, bahkan pelakunya dilaknat? Mengapa pula menikah menjadi salah satu Sunnah Rasulullah yang sedemikian penting? Mengapa syariat Islam menghalalkan sebagian hal dan mengharamkan sebagaian yang lain? Berbagai pertanyaan menggelitik tersebut coba dijawab dalam buku ini.
Tidaklah syariat ditetapkan oleh Asy-Syari’ (Pembuat Syariat), kecuali pasti mengandung hikmah yang besar bagi kehidupan manusia dan alam raya:  memberikan dan mendatangkan manfaat sekaligus mencegah dan menjauhkan mudarat. Sampai-sampai, para ulama merumuskan maqashidusy syari’, tujuan ditetapkannya syariat. Setiap ketetapan syariat pasti memenuhi prinsip pemeliharaan terhadap lima hal: agama, jiwa (diri), akal, keturunan, dan harta. Sayangnya, kebanyakan manusia lalai dan tidak menyadari hal ini.
Ketika kita bersungguh-sungguh menjalankan syariat-Nya dengan tepat dan ikhlas, niscaya berbagai kemaslahatan akan dilimpahkan kepada kita di samping beroleh ridha-Nya. Buku ini mencoba menyingkap berbagai hikmah tersembunyi dalam berbagai syariat Islam,  terutama sekali dalam cakupan kesehatan. Ditulis dengan gaya tutur sederhana, renyah, dan terkadang lucu, semakin membuat kita tergoda untuk membacanya hingga tuntas di titik terakhir. Selamat menikmati.

Jumat, 06 November 2015

ku tinggalkan dia karena Dia

Jodoh memang rahasia Allah. Dan untuk mendapatkan jodoh terbaik, tidak harus melalui proses pacaran, kok. Lho, memangnya bisa?
Pacaran dapat diartikan sebagai jalinan hubungan cinta antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Pacaran sering kali dianggap sebagai persiapan atau pendekatan sebelum memasuki jenjang pernikahan. Padahal, di dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra’ : 32.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan.”
Jadi, tidak ada alasan untuk membenarkan pacaran. Apalagi dengan alasan “pendalaman sebelum pernikahan”. Pacaran akan mengarahkan pelakunya kepada dosa dan maksiat. Kalau sudah begitu, lambat laun kita akan menjadi kaum yang merugi.
Lalu bagaimana caranya agar kita dapat menjauhi zina?
Jadilah jomblo mulia.
Menjadi jomblo memang terlihat seperti menyedihkan. Tetapi jika tujuannya untuk melindungi diri sambil mencintai Allah, apakah masih terlihat menyedihkan?

Untuk itu, Islam memberi petunjuk untuk menjadi seorang jomblo mulia. Apa saja?
– Setiap muslim harus menjaga pandangan matanya dari melihat lawan jenis secara bebas
– Setiap muslim harus menjaga auratnya dengan cara berbusana syar’I, terutama bagi muslimah
– Jauhkan diri dari segala hal yang mendekatkan diri kepada zina
– Jauhkan diri dari berkata-kata yang dapat menimbulkan percik maksiat
– Hindarilah sentuhan kulit dengan lawan jenis, termasuk berjabat tangan
– Jauhkan diri dari ikhtilat atau berbaurnya laki-laki dan wanita dalam satu tempat.
Dengan menjalani petunjuk-petunjuk tersebut, insya Allah kita akan terhindar dari dosa dan pintu surga sudah menanti di sana. Jodoh adalah janji Allah yang sudah pasti. Jadi, datang dan serahkan semuanya pada Allah. Dengan ridho dan izin-Nya, jodoh terbaik pasti akan segera datang; entah dengan cara bagaimana, kapan, dan di mana pun.
Menjadi jomblo mulia? Mengapa tidak mungkin?
 
 
yuk baca

UNTUK MUSLIMAH YANG PERNAH LELAH UNTUK BERDAKWAH

“Ketika banyak orang terkesima hiruk pikuk pengidolaan, di mana jejak-jejak Muslimah dakwah? Akankah ia menjadi idola?”
Umumnya dakwah sering diidentikkan sebagai aktivitas laki-laki. Padahal, pengembangan risalah dakwah Islam di kalangan Muslimah merupakan keniscayaan, bahkan kewajiban. Sebagai makhluk Allah, perempuan diciptakan tidak lain untuk beribadah kepada-Nya. Tugas-tugas syar’i yang diembankan kepada laki-laki dan perempuan adalah sama. Persamaan hak dan kewajiban di antara mereka tidak berbeda. Perbedaan itu terjadi hanyalah dalam sisi hal-hal yang sifatnya manusiawi (basyariyah insaniyah) saja—dan Islam mengakuinya.
Buku ini tidak hanya menjadi rujukan mengapa dakwah penting dilakukan Muslimah, namun juga bagaimana kesuksesan berdakwah bisa pula diraih para Muslimah. Penulis menjelaskan pentingnya keseimbangan diri bagi para Muslimah manakala kesuksesan berdakwah hendak dicapai, yakni menjaga keseimbangan fikriyah, ruhiyah, dan jasadiyah. Ketika keseimbangan potensi terjaga, produktivitas dakwah bisa teraih. Melalui formulasi 4T, penulis juga memberikan resep sederhana bagaimana kesuksesan berdakwah tergapai.
Kendala-kendala dakwah yang sering melingkupi kiprah dakwah Muslimah diuraikan dengan jelas dan lugas oleh kedua penulis. Keterlibatan langsung penulis dalam dunia dakwah memperkaya bahasan, yakni dengan menyajikan kisah-kisah nyata yang bisa menginspirasi siapa pun yang ingin bergabung dalam barisan dakwah. Kesuksesan Muslimah dalam berdakwah ternyata bukanlah angan-angan belaka, namun telah terbuktikan di masa lalu, sekarang dan masa akan datang.

CIMAT CIMUT Catatan muslimah Cantik dan Imut

Kalau diibaratin, hidup kita tuh kayak musim summer and fall. Summer saat semuanya indah, angin bertiup cepoi-cepoi, sahabat pada ngumpul, rezeki berdatangan, jodoh berseliweran, dan kita bebas nunjuk mana yang kita mau #ehh. Sedangkan fall adalah masa tatkala semuanya jatuh berguguran. Hidup kita diuji oleh Allah. Mau bayar kuliah, ATM kosong mlompong. Teman-teman malu berteman dengan kita. Mau nikah, calonnya kabur. Ah, apes kalau kata orang mah. Tapi apa iya, Allah sekejam itu? Apakah benar fall yang terjadi dalam hidup kita merupakan tanda bahwa Allah nggak sayang sama kita? Are you sure?

Cimat Cimut?Catatan untuk Muslimah Cantik dan Imut?akan menjadi teman Sistah-sistah dalam menghadapi summer and fall kehidupan kita. Mulai dari betapa beruntungnya kita dilahirkan sebagai perempuan, bahagianya saat jatuh cinta, sampai ke hal yang nyeseg-nyeseg kaya #uhuk batal nikah dan (emm emang ada yang lebih nyeseg dari batal nikah?) Oke nggak lulus-lulus juga nyeseg sih.
Selain itu... buku ini juga berisi tips-tips ringan bermanfaat seperti tips mencari teman, tips menghadapi tamu bulanan, tips menangani pria womanizer, dll dsb. Pokoknya hal-hal yang insya Allah berguna bagi kehidupan para perempuan. Nggak percaya? Baca!

Kamis, 22 Oktober 2015

SALJU SAKINAH

Salju Sakinah sebuah novel yang masih membumbukan secebis kisah cinta namun tetap mesra dan tepu dengan persoalan global dunia Islam, ekonomi, politik dan sosial yang digauli wataknya. Novel Islami ini menyorot ketabahan watak Sumayyah, siswi Malaysia di Universiti Yarmouk, Jordan yang berada di semester terakhir pengajiannya.

KISAH cinta memang enak dibaca. Namun tidak banyak kisah cinta yang dinovelkan menyuguh batas-batas cinta menurut Islam apalagi menyuntik wacana pemikiran yang seharusnya menjadi bekal sekaligus memperkaya jiwa pembaca. Lantas Salju Sakinah cuba menawarkan apa yang jarang-jarang ditawarkan selama ini.

Salju Sakinah sebuah novel yang masih membumbukan secebis kisah cinta namun tetap mesra dan tepu dengan persoalan global dunia Islam, ekonomi, politik dan sosial yang digauli wataknya. Novel Islami ini menyorot ketabahan watak Sumayyah, siswi Malaysia di Universiti Yarmouk, Jordan yang berada di semester terakhir pengajiannya.

Meskipun Salju Sakinah menjadikan wanita sebagai watak utama dan mengambil dua latar tempat yang jauh berbeza iaitu Jordan dan Malaysia, novel ini dengan sengaja mengetengahkan suasana kehidupan pelajar Malaysia di Timur Tengah selain konflik sosial seperti hasad dengki, fitnah-memfitnah serta kepercayaan khurafat dan ilmu sesat yang menjadi penyakit sebahagian masyarakat.

Berbeza dengan novel-novel Zaid Akhtar sebelumnya seperti Sesegar Nailofar dan Rona Bosphorus yang padat dan bertempo pantas, Salju Sakinah yang mendapat banyak feedback pembaca ketika disiarkan dahulu dirasakan lebih tenang, damai dan agak membuai – sesuai dengan judulnya yang bermaksud salju yang mendamaikan.

Surga yang Tak Dirindukan

Apa artinya rumah jika tak lagi menjadi pelabuhan yang ramah bagi hati seorang suami? Apa jadinya surga jika ia tak lagi dirindukan? Benarkah dongeng seorang perempuan harus mati agar dongeng perempuan lain mendapatkan kehidupan?

Ah. Surga yang retak-retak.

Peristiwa tragis dan e-mail aneh dari gadis bernama Bulan.

Pertanyaan yang terus mendera: “Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak cukup membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?

Sementara seseorang berjuang melawan Tuhan, waktu dengan sabar menyusun keping-keping puzzle kehidupan yang terserak, lewat skenario yang rumit namun menakjubkan.

Assalamu'alaikum Beijing

Berapa lama waktu yang dibutuhkan seorang wanita untuk bangkit dari patah hati?
Sanggupkah menerima lagi kehadiran cinta, setelah pengkhianatan besar dialaminya?
Ketika bertubi-tubi ujian menyapa, masihkah tersisa keberanian untuk berharap?
Wanita tokoh sentral dalam kisah Assalamualaikum Beijing! menjawab tiga pertanyaan tersebut dengan sempurna. Ketika sebelah sayapnya patah, gadis ayu itu tak menyurutkan langkah untuk mengejar impian. Lalu kekuatan apa yang membuatnya berdiri setegar karang setelah calon suami, sang pujaan hati “menamparnya” dengan pengakuan mengejutkan?
Penulis yang meraih anugerah Tokoh Perbukuan IBF IKAPI 2012 ini berhasil menghidupkan cerita dan karakter tiap tokoh dalam novelnya, sehingga kisah fiktif ini bagai bernyawa. Patah hati Ra.Perjuangan Asma. Penyesalan Dewa. Pencarian Zhongwen. Semuanya dikemas begitu apik dan luar biasa romantis.
Ada Ra, juga Asma. Dengan lihainya penulis memainkan dua karakter tersebut dalam alur berbeda. Membuat novel terbarunya ini sungguh tidak biasa. Kisah cinta yang unik. Asma Nadia bagai pianis yang mahir memainkan tuts-tuts piano. Penuh irama yang mengaduk emosi. Meninggalkan kesan dalam bagi siapapun yang membacanya. Tidak hanya tentang penyelesaian konfliknya, namun juga kandungan hikmah dalam novel setebal 360 halaman ini.
Akhir tiap bab menggoda pembaca dengan penasaran yang baru. Hingga takkan sanggup menutup novel Assalamualaikum Beijing! sebelum selesai membacanya. Namun karena novel ini ditulis dengan gaya bahasa khas Asma Nadia yang ringan, maka pembaca tidak akan membutuhkan waktu lama untuk sampai di halaman terakhir. Dialog-dialog romantis di dalamnya menjadi bumbu yang memanjakan perasaan. Tangis, senyum, tawa, bergantian menghias wajah saya selama tenggelam di balik novel best seller ini. Tak cukup dua jempol untuk memuji penulisnya.
Romantisme dan kesetiaan salah satu tokoh lelaki dalam kisah ini layak menjadi contoh bagi mereka yang ingin membahagiakan istrinya. Sementara pribadi Asma yang memukau, semoga dijadikan teladan oleh tiap wanita yang mengharap kebaikan masa depan.
Tak hanya bicara cinta. Novel yang rencananya akan difilmkan dalam waktu dekat ini bagai jendela yang memperlihatkan dunia Islam di negeri tirai bambu kepada para pembaca di tanah air. Juga mengajak kita bermuhasabah ketika sejenak penulis mengingatkan masa perjuangan Sang Nabi bersama para sahabatnya.
Sebagian alur yang berlatar Beijing, kota nun jauh dari negeri tempat novel ini diterbitkan, tak membuat penulis memberi deskripsi berkepanjangan. Asma Nadia benar-benar tak ingin pembaca merasa bosan karena terjebak setting tempat. Meski demikian, ia berhasil membuat pembaca serasa berada di ibu kota China tersebut.
Anak muda begitu dekat dengan cinta. Sebelum mereka terjerembab dalam lumpur hitam seperti fenomena yang sudah-sudah, saya bukannya menyarankan, tapi bahkan mengharuskan mereka untuk belajar dari kisah karya ibunda dua anak ini. Agar mata hati mereka mampu memaknai cinta dengan pemahaman yang dalam. Agar wajah cinta tak lagi ternoda kepalsuan. Semoga remaja kita mampu membedakan dan memilah, mana cinta mana nafsu.
Tanpa taburan dalil di sana-sini, novel Assalamualaikum Beiijng! mampu membawa pembaca kepada pemahaman yang dalam tentang ajaran Islam. Justru dengan cara penulisan ini, syariat Islam yang masih dipandang kaku oleh sebagian orang bisa terlihat keuniversalannya. Ketika yang lain berdakwah dengan 'saklek' bahwa pacaran haram hukumnya dan tidak ada dalam kamus Islam, Tokoh Perubahan 2010 versi Harian Republika ini dengan luwes menarikan pena-nya. Melalui cerita berdasar realita, penulis begitu halus menunjukkan bahwa Islam dengan segala aturannya adalah rahmat bagi semesta. Satu lagi kado untuk umat, dari wanita yang kaya inspirasi; Asma Nadia.